Sang Abang Tak Miliki Firasat Apapun Sebelum Hubert Henry Tutup Usia
loading...
A
A
A
SURABAYA - Musisi asal Surabaya, Hubert Henry Limahelu mengembuskan napas terakhirnya, Sabtu (24/4) pukul 8.15 WIB. "Last man standing" band cadas Boomerang itu meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya.
Baca juga: Suasana Duka Selimuti Rumah Hubert Henry, Pembetot Bas Boomerang
Suasana duka tampak menyelimuti rumah di Jalan Kalongan Kidul II/9, Kelurahan Krembangan Selatan, Kecamatan Krembangan, Surabaya . Ya, di sinilah bapak tiga anak itu lahir dan menghabiskan sebagian besar hidupnya.
Di ruang tamu tempat pemain bas kelahiran 8 September 1968 itu disemayamkan, penuh dengan saudara dan kolega. Secara bergantian, mereka memberi dukungan moril pada istri Henry. Beberapa orang lainnya sibuk memasang tenda agar rumah duka tidak terasa panas oleh sengatan matahari.
John Limahelu, kakak tertua Henry, saat ditemui di rumah duka mengatakan, adiknya tersebut tidak mengidap penyakit kronis. Hanya saja Henry pernah terserang bronkitis.
"Sebelum dibawa ke rumah sakit, Henry sempat pingsan. Itu pada Selasa (13/4) malam. Dia waktu bersama teman-temannya di Krembangan. Saat pingsan, Henry dibawa ke Pusura hingga kemudian dibawa ke RS Husada Utama," kata John Limahelu.
Kemudian, kata dia, keesokannya, Henry menjalani operasi karena mengalami pecah pembuluh darah ke otak. Setelah operasi, kondisi Henry tak kunjung membaik. Bahkan semakin kritis.
Hingga akhirnya, Sabtu (24/4) pukul 08.15 WIB, Henry tutup usia. "Saya tidak merasakan firasat apa-apa (sebelum Henry meninggal dunia). Hanya tadi malam, saya tidak bisa tidur. Tidak tahu kenapa," ujarnya.
Tadi pagi, John merasa tidak nyaman ketika hendak berangkat kerja. Oleh istrinya, John disemangati untuk tetap berangkat. Sebelum pukul 08.00 WIB, dirinya dihubungi istrinya dan memberitahukan bahwa kondisi Henry kritis.
Baca juga: Sebelum Meninggal Hubert Henry Alami Koma dan Pecah Pembuluh Darah
Tak lama setelahnya, John kembali dihubungi istrinya dan menyampaikan bahwa Henry sudah meninggal dunia. Jenazah rencananya akan dimakamkan pada Senin (26/4) di pemakaman Kembang Kuning, Surabaya. Dia dimakamkan bersebelahan dengan ayah dan ibunya. "Henry ini sosok yang ramah dan tidak pilih-pilih teman," tutupnya.
Baca juga: Suasana Duka Selimuti Rumah Hubert Henry, Pembetot Bas Boomerang
Suasana duka tampak menyelimuti rumah di Jalan Kalongan Kidul II/9, Kelurahan Krembangan Selatan, Kecamatan Krembangan, Surabaya . Ya, di sinilah bapak tiga anak itu lahir dan menghabiskan sebagian besar hidupnya.
Di ruang tamu tempat pemain bas kelahiran 8 September 1968 itu disemayamkan, penuh dengan saudara dan kolega. Secara bergantian, mereka memberi dukungan moril pada istri Henry. Beberapa orang lainnya sibuk memasang tenda agar rumah duka tidak terasa panas oleh sengatan matahari.
John Limahelu, kakak tertua Henry, saat ditemui di rumah duka mengatakan, adiknya tersebut tidak mengidap penyakit kronis. Hanya saja Henry pernah terserang bronkitis.
"Sebelum dibawa ke rumah sakit, Henry sempat pingsan. Itu pada Selasa (13/4) malam. Dia waktu bersama teman-temannya di Krembangan. Saat pingsan, Henry dibawa ke Pusura hingga kemudian dibawa ke RS Husada Utama," kata John Limahelu.
Kemudian, kata dia, keesokannya, Henry menjalani operasi karena mengalami pecah pembuluh darah ke otak. Setelah operasi, kondisi Henry tak kunjung membaik. Bahkan semakin kritis.
Hingga akhirnya, Sabtu (24/4) pukul 08.15 WIB, Henry tutup usia. "Saya tidak merasakan firasat apa-apa (sebelum Henry meninggal dunia). Hanya tadi malam, saya tidak bisa tidur. Tidak tahu kenapa," ujarnya.
Tadi pagi, John merasa tidak nyaman ketika hendak berangkat kerja. Oleh istrinya, John disemangati untuk tetap berangkat. Sebelum pukul 08.00 WIB, dirinya dihubungi istrinya dan memberitahukan bahwa kondisi Henry kritis.
Baca juga: Sebelum Meninggal Hubert Henry Alami Koma dan Pecah Pembuluh Darah
Tak lama setelahnya, John kembali dihubungi istrinya dan menyampaikan bahwa Henry sudah meninggal dunia. Jenazah rencananya akan dimakamkan pada Senin (26/4) di pemakaman Kembang Kuning, Surabaya. Dia dimakamkan bersebelahan dengan ayah dan ibunya. "Henry ini sosok yang ramah dan tidak pilih-pilih teman," tutupnya.
(nug)